Teman sejatinya adalah pelengkap kebutuhan rohani kita.
Kebutuhan yang menurut saya harus dipenuhi seutuhnya. Tanpa adanya teman, kalian
akan merasa hampa tanpa kehidupan walaupun sejatinya kalian bernapas.
Saya beruntung mempunyai teman, meski saya tidak tahu mereka
menganggap saya teman atau bukan. Teman pertama adalah orang tua dan
keluarga. Mereka teman sejati yang tidak pernah berniat membuat saya sedih tapi
ketika saya ingin sesuatu pasti saya yang membuat mereka sedih. Teman kedua adalah mereka yang saya temuin di
sekolah, mulai TK,SD,SMP,STM. Mereka yang mengajari saya tentang arti teman
yang sebenarnya, mereka yang menganggap saya teman dan mereka yang menjadikan saya teman.
Dari mereka semua sampai di titik sekarang saya sebagai anak
STM. Beruntungnya saya masuk ke jurusan yang mereka bisa nerima saya.
Beruntungnya saya masuk jurusan yang care sama saya. Beruntungnya saya masuk
jurusan yang paling berkesan dalam arti pertemanan saya.
Paling berkesan karena disini saya belajar banyak hal, mulai
dari kebersamaan sampai loyalitas. Kebersamaan dimulai ketika kita kumpul,
sharing, becanda, sampai kita mengenal satu sama lain. Loyalitas dimulai ketika
kita terjatuh, bangun, berjalan bersama. Entah,saya merasa beruntung
mempunyai teman seperti kalian, ABS.
Saya termasuk segelintir orang dikelas yang dibilang
‘’sanglir’’ tapi disini saya nemuin arti teman yang sebenernya. Pertemanan saya
bermula ketika akan touring ke Dieng. 5 punggawa termasuk saya yang saat itu
disemester 3 berniat touring ke Dieng. Seperti biasa kita ajakin sekelas buat
gabung sama kita, dan seperti biasa banyak yang ikut. Namun semakin mendekati
hari H satu per satu gugur sebelum perang dan temen kita yang sakit yang
sebenernya ikut,sampai akhirnya tersisa 5 punggawa yang tadi. Its okay,
akhirnya kita berangkat ke Dieng dengan formasi 2-2-1.
Hanya bermodalkan
secarik kertas gmap yang menuntun kita ke Dieng. Sampai akhirnya kita sampai
dengan penuh perjuangan setelah nyasar dan di kerjain orang.
Kita habiskan waktu disini 2 hari dengan berpetualang bersama teman baru kami
dari Dieng. Mulai candi sampai gunung. Kita habiskan waktu bersama. Disini saya
nemuin arti kebersamaan.
Sampai kita perjalanan pulang, kita ber-5 sepakat untuk
touring lagi dengan tujuan Bali. Satu tahun berlalu dari Desember 2012 sampai Desember 2013. Sampai kami yang
tadinya ber-5 menjadi ber-4. Teman kami pergi duluan ke surga dan saya yakin dia
nunggu kita di Bali.
Sepeninggal teman saya, kita ber-4 sepakat kita harus ada buat teman kita,
selalu dan selalu. Saya tau dia ini dikelas anaknya bandel tapi kita lebih tau
dari yang orang lain tau. Sebisa mungkin kita ngumpulin teman kalo bisa kita silaturahmi bareng sama keluarganya. Tapi yah namanya orang sibuk
mungkin ya hehehe. Orang yang hadir Cuma itu itu aja. Disini saya nemuin arti
loyalitas.
Terima kasih kawan, kalian adalah keluargaku. Kita adalah
keluarga. Karena itu kita ABS, Automotive BrotherS. Kita mulai bersama, kita
akhiri bersama masa STM ini. Setelah itu, kaki kalianlah masing masing yang
menentukan kehidupan kalian sendiri. Dan untuk Moh.Hashemi B, terima kasih, semoga tenang
kawan :)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar